23 Sep 2011

Lelucon Tentang Freemasonry


Bagi penikmat teori konsiprasi, simbol mata dan piramida di uang 1 dollar tak mungkin dilupakan. Akahkah itu benar merupakan bentuk eksistensi mereka atau cuma sekedar isapan jempol.?
Cristopher Hodapp*, seorang masonik dari AS mengemukakan pendapatnya :
Freemasonry setidaknya berdiri di tahun 1717 di Eropa di masa keemasan “persekutuan rahasia” di abad 18 dan 19. Disaat itu terdapat banyak “persekutuan rahasia”, namun yang paling terkenal antara lain Freemasonry dan Illuminati dari Bayern (Bavaria, Jerman). Di AS, gelombang anti-mason berlangsung di tahun 1820an. Sedangkan di eropa abad 19, Freemason justru dituduh mempropagandakan anti-Yahudi, berbeda dengan klaim sekarang. Beberapa masonik yang anti-semit (yahudi) antara lain Raja Prusia Frederick Yang Agung dan Benjamin Franklin.
Kambing Loji
Freemason tidak pernah menempatkan kambing di loji mereka. Itu cuma lelucon murahan.
Sejak abad pertengahan, kambing sering diidentikkan dengan iblis, dan penyihir yang disebut setan keempat. Setelah Freemasonry mendapat popularitas, orang awam mengidentikan mereka dengan penyihir. Padahal kita tahu bahwa banyak anggotanya adalah orang yang sangat menjunjung rasionalitas hingga tak percaya Tuhan seperti Voltaire.
Simbol mata satu pada uang $US 1,00







Simbol tersebut pada hakikatnya merupakan bagian dari lambang negara AS yang ditempatkan ditahun 1935. Dibawah itu terdapat tulisan “Novus Ordo Seclorum” yang dipleseti sebagai “Ordo Dunia Baru/a new world order”, padahal tepatnya “Masa Dunia yang Baru/ A new World Order”.
Sebuah komite yang terdiri dari 4 orang termasuk Benjamin Franklin, yang satu-satu yang masonik merancang lambang negara AS. Citra mata dengan segitiga merupakan perwakilan dari Tuhan, disarankan oleh satu-satunya seniman di komite tersebut, Pierre du Simitiere – yang bukan notabene seorang masonik. Piramida yang tidak selesai diusulkan oleh Francis Hopkinson – yang lagi-lagi bukan masonik – , dan tak ada satu orangpun perancang tunggal.
Simbol mata satu dengan segitiga sebagai perwakilan Tuhan dapat ditelusuri awalnya di masa Renaissance, jauh sebelum tuduhan kepada Freemason ada. Lambang Segitiga adalah representasi Trinitas – Bapa, Anak dan Roh Kudus. Tidak ada jejak membuktikan hal tersebut dengan Freemason sebelum tahun 1797, begitupula dengan Illuminati dari Bavaria.
Untuk Piramida yang tidak selesai merupakan simbol yang menggambarkan “AS yang masih Bayi namun Kuat”. Telaahlah lebih jelas, maka akan ada 13 baris batu yang merupakan perwakilan 13 koloni Amerika pada masa kemerdekaan dengan “Tuhan” yang mengawasi mereka. Sedangkan “mata satu” di Loji Freemason hanya merupakan seni Kristen, tak ada hubungan dengan kegaiban.
Sebagai tambahan, bintang yang kelihatan seperti Bintang Daud hanya merupakan bentuk yang baik dalam merangkai 13 bintang koloni.
Injil Masonik
Freemason membolehkan Injil versi apapun ada di Loji. memang pada umumnya Injil di Loji agak berbeda dengan versi pasaran. Ada Loji di Prancis justru membolehkan seorang ateis menjadi anggota dengan membawa kitab kosong, walau memang Loji ini banyak tidak diakui oleh Loji-loji tua dan arus utama.
PESAN – manusia walau pada masa modern sekalipun tetap masih tertarik pada keanehan, cerita mistik, legenda, mitos namun janganlah hal tersebut mengaburkan pandangan kita. Freemasonry terkenal bukan karena organisasinya, tapi individu yang telah terkenal sebelum menjadi anggota. Tidak semua anggotanya serius, bahkan ada yang ke loji cuma dalam hitungan jari seperti Bapak Bangsa AS, George Washington.
Sekalo lagi. jangan terpancing dengan bualan tersebut, sehingga Anda tenggelam dalam cerita menarik yang tak jelas kebenarannya.
CATATAN – Penulis menekankan bahwa artikel diatas adalah murni argumen Hodapp.
*Cristopher Hodapp, seorang masonik, editor Jurnal Himpunan Masonik, anggota Ksaktria Templar, Loji Penelitian Kalifornia Selatan, Himpunan Philathes, dan Quatuor Coronati Correspondence Circle.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar